Sat. Sep 7th, 2024

USD Masih Perkasa 17 April 2024, Rupiah Melemah ke 16.200 per Dolar AS

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat pada Rabu 17 April 2024.

“Pedagang tetap bias terhadap dolar setelah rilis data inflasi dan penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan inflasi tetap stabil dalam beberapa bulan terakhir, dan peringatan Federal Reserve terhadap pemotongan tarif lebih awal membuat sebagian besar pedagang kehilangan perhatian mereka.” di Timur Tengah mendorong permintaan terhadap safe havens,” kata Ibrahim Asuaibi, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, dalam paparan tertulis, Rabu (17/4/2024).

Komentar Powell mendorong para pedagang untuk menurunkan ekspektasi suku bunga lebih lanjut pada bulan Juni.

Alat CME FedWatch sekarang menunjukkan peluang 79,2% bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, dan para pedagang memperkirakan peluang kecil untuk kenaikan sebesar 25 basis poin.

Selain itu, para pedagang saat ini juga khawatir mengenai kemungkinan tindakan intervensi oleh pemerintah Jepang, terutama karena beberapa pejabat telah memperingatkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa mereka tidak akan mengesampingkan tindakan apa pun untuk menghentikan pelemahan yen.

Rupee kembali melemah pada Rabu 17 April 2024

Rupee kembali ditutup melemah 44 poin (17/4) pada perdagangan Rabu sore, meski sebelumnya sempat melemah 70 poin di atas Rp. 16.220 dari level penutupan sebelumnya Rp 16.176.

Rupee diperkirakan masih fluktuatif pada perdagangan besok, namun ditutup menguat di kisaran Rp. Rp 16.170 – 16.250

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) kembali mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 sebesar 5 persen.

Ibrahim menekankan, IMF konsisten dalam tiga laporan berturut-turut mengenai prospek perekonomian negara.

Sambil mempertahankan prospek perekonomian tahun ini, IMF terlihat menaikkan proyeksi perekonomian Indonesia menjadi 5,1 persen pada tahun 2025. Sebelumnya, IMF secara kolektif menaikkan proyeksi perekonomian Indonesia menjadi 5,1 persen pada tahun 2023, 2024, dan 2025. Angka tersebut diberikan. Dijelaskan

“Beda kalau IMF, lain halnya dengan pemerintah. Tahun 2024 perekonomian Indonesia optimistis melebihi proyeksi IMF yaitu 5,2 persen, kemudian tahun 2025 diproyeksikan mencapai kisaran 5,3 persen-5,6 persen,” dia menambahkan.

Ibrahim mengatakan optimisme pemerintah terhadap proyeksi yang solid pada tahun 2024 dan tahun 2025 yang lebih baik didukung oleh kondisi politik yang semakin stabil pasca pemilihan presiden (Pilpress), berbagai indikator makro juga cukup baik, dan fundamental makro juga kuat, sehingga mendorong optimisme. Perekonomian akan terus tumbuh.

Yen Jepang melemah pada hari Senin (15/4) ke level terendah terhadap dolar AS (USD) sejak Juni 1990, seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap tanda-tanda intervensi otoritas Jepang untuk mendukung mata uang tersebut.

Menurut Channel News Asia, pelemahan yen pada Selasa (16/4/2024) terjadi di tengah penguatan USD, didukung oleh data ekonomi AS yang memundurkan perkiraan waktu kenaikan suku bunga pertama The Fed. Juni hingga September, dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

USD terakhir naik 0,66 persen pada 154,28 yen, yang terkuat sejak tahun 1990.

USD menguat pada hari Senin (15/4) setelah data penjualan ritel bulan Maret lebih kuat dari perkiraan. Penurunan JPY terhadap USD menghidupkan kembali ekspektasi intervensi moneter.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan dia memantau dengan cermat pergerakan mata uang tersebut dan Tokyo sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, nilai tukar Rupiah juga melemah hingga Rp 16.000 per USD.

Bambang Brodjongoro, Ekonom dan Mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia periode 2019-2021, mengatakan The Fed tidak menurunkan suku bunga dan konflik antara Iran dan Israel memperkuat dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Bambang mengingatkan, Bank Indonesia (BI) harus bisa mengendalikan fluktuasi nilai tukar USD agar lebih stabil.

BI diperkirakan akan terus melakukan intervensi terhadap nilai tukar rupee, katanya, sebagai upaya untuk mengukur dampak suku bunga The Fed.

Menurutnya, keputusan menaikkan suku bunga BI bukanlah langkah yang tepat mengingat USD sedang menguat terhadap hampir seluruh mata uang negara lain.

Intinya kita akan menghadapi tantangan eksternal yang serius dan ini bisa memberikan tekanan pada rupee. Tapi BI juga tidak mungkin menggunakan cadangan dolarnya untuk intervensi, karena akibatnya fatal, katanya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *