Sun. Sep 8th, 2024

Bank Sentral Jepang Kerek Suku Bunga, Indeks Nikkei Melesat

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup di atas 40.000 perdagangan pada Selasa (19/3/2024) setelah bank sentral Jepang menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007.

Menurut CNBC, Bank of Japan atau Bank Sentral Jepang telah mengakhiri kebijakan terburuknya. Bank sentral Jepang menaikkan suku bunga menjadi 0 persen-0,1 persen untuk pertama kalinya dalam 17 tahun dari 0,1 persen sebelumnya.

Pelaku pasar merespons kebijakan bank sentral Jepang tersebut. Nikkei 225 Jepang naik 0,66 persen menjadi 40.003,60. Indeks Topix naik 1,06 persen menjadi 2.750,97.

Sementara itu, Reserve Bank of Australia atau bank sentral Australia mempertahankan suku bunganya di angka 4,35 persen pada pertemuan ketiganya.

“Meski data menunjukkan peningkatan bantuan, namun jumlahnya masih tinggi,” kata bank sentral Australia.

Bank sentral Australia memperkirakan “suatu saat” sebelum inflasi turun ke target bank sentral antara 2 persen-3 persen. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,36 persen menjadi 7.770, menyusul keputusan bank sentral Australia.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,1 persen menjadi 2.656,17. Indeks Kosdaq terpangkas 0,29 persen menjadi 891,91. Indeks Hong Seng Hong Kong turun 1,13 persen dan indeks CSI 300 turun 0,72 persen menjadi 3.577,63.

Di Wall Street, tiga indeks saham memperoleh momentum pada Senin, 18 Maret 2014, di sesi teknikal. Selain itu, investor juga menunggu kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed H).

Saham Nvidia naik 0,7 persen pada hari pertama Konferensi GTC. Saham perusahaan induk Google, Alphabet, turun 4,6 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa Apple sedang melakukan pembicaraan dengan Google untuk membahas Gemini AI di iPhone. Indeks Dow Jones bertambah 0,2 persen. Indeks S&P 500 menguat 0,63 persen dan indeks Nasdaq melonjak 0,82 persen.

Sebelumnya diberitakan, bursa saham kawasan Asia Pasifik atau bursa Asia melemah pada perdagangan Selasa ini. Pelemahan saham Asia di tengah ekspektasi terhadap keputusan pengujian suku bunga Bank Sentral Jepang dan Australia.

Semua perhatian tertuju pada Bank of Japan (BOJ) karena bank sentral Jepang diperkirakan akan mengakhiri kebijakan terburuknya dalam 17 tahun.

CNBC, Selasa (19/3/2024), Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 0,5% masih di bawah 40.000. Sementara itu, indeks utama Topix diperdagangkan dalam garis datar.

Secara terpisah, Reserve Bank of Australia diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya di 4,35% untuk pertemuan ketiga berturut-turut.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,1%.

Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,8%. Indeks terkecil, Kosdaq, turun tipis 0,4%.

Kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong berada di level 16,680, juga menunjukkan pembukaan yang lebih rendah dibandingkan penutupan HSI di level 16,737.12.

Ekonom yang disurvei oleh media internasional memperkirakan bank sentral Jepang akan menaikkan suku bunga menjadi 0% dari saat ini -0,1%.

 

 

Jepang, di bawah kepemimpinan perekonomian Jepang, telah menyelesaikan krisis keuangannya dan menyelesaikan transisi bersejarah dari resesi ekonomi yang terjadi beberapa tahun lalu menuju perjuangan melawan resesi permanen.

Suku bunga jangka pendek Bank of Japan atau Bank Sentral Jepang menjadi 0 persen-0,1 persen dari minus 0,1 persen.

“Perekonomian Jepang sudah mulai sedikit membaik, meskipun beberapa pelemahan masih terlihat,” menurut bank sentral Jepang.

Data dan data terkini menunjukkan bahwa siklus antara upah dan harga semakin melebar. Bank of Japan (BOJ) telah berjuang melawan defisit sejak akhir tahun 1990an. Selama bertahun-tahun, pemerintah telah mencoba menaikkan harga dengan menggunakan instrumen teknis dan keuangan, yang memiliki suku bunga nol atau nol, dan pembelian dalam jumlah besar.

Namun, seiring dengan inflasi dan pertumbuhan konsumen di negara lain, tekanan terhadap BoJ semakin meningkat untuk menurunkan suku bunga negatifnya.

Pekan lalu, serikat pekerja dan perusahaan besar termasuk Toyota mengumumkan kenaikan upah yang lebih tinggi dari perkiraan. Bank sentral mengatakan ingin melihat pertumbuhan upah yang kuat sebelum mengubah suku bunga.

Meski kecil, suku bunga ini naik untuk pertama kalinya dalam 17 tahun. Hingga Selasa, BoJ menjadi bank besar terakhir di dunia yang menetapkan suku bunga.

“Bank of Japan hari ini mengakhiri periode likuiditas yang berlebihan,” kata Morgan Stanley kepada para analis.

Hal ini dapat digambarkan sebagai cara yang baik untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB), upah, harga dan keuntungan perusahaan.

Bank sentral Jepang juga akan mengabaikan kebijakan acuan yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk mempertahankan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun mendekati 0 persen untuk menjaga perekonomian.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *