matthewgenovesesongstudies.com, Yangon – Kedutaan Besar Tiongkok di Yangon mengumumkan pada Senin (04/01/2024) bahwa operasi gabungan antara Myanmar dan Tiongkok telah berhasil menangkap lebih dari 800 orang yang diduga melakukan penipuan perbatasan.
Pusat penipuan berkembang pesat di Myanmar. Mereka dijalankan oleh warga negara Tiongkok dan negara-negara lain dan sering kali dipaksa bekerja untuk menipu rekan-rekan mereka di industri bernilai miliaran dolar.
Beijing, sekutu utama dan pemasok senjata bagi rezim militer Myanmar, telah berulang kali mendorong militernya untuk memberantas penipuan ini, lapor VOA Indonesia pada Rabu (3/4).
Para pejabat Tiongkok telah mengeluarkan nasihat kepada rekan-rekan mereka di Myanmar yang melakukan penggerebekan di sekitar kota Musa. Kota ini merupakan pusat komersial utama di Negara Bagian Shan bagian utara, kata kedutaan di akun WeChat-nya.
Polisi Myanmar telah menangkap 807 orang yang “melakukan kejahatan lintas batas” dan menyita komputer, ponsel, dan “dokumen palsu,” kata pernyataan itu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah 352 warga negara Tiongkok, kata pengumuman itu.
Sisanya adalah warga negara Myanmar, tambahnya.
Junta belum mengomentari penggerebekan itu.
Tahun lalu, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan setidaknya 120.000 orang ditahan di fasilitas penahanan palsu di Myanmar.
Menurut sumber media pemerintah Tiongkok, lebih dari 40.000 orang yang dicurigai melakukan penipuan online di Myanmar telah diekstradisi ke Tiongkok tahun lalu.