Sat. May 4th, 2024

Astra Otoparts Kantongi Laba Rp 1,8 Triliun, Tumbuh 38,88% pada 2023

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2023. Laba bersih perseroan meningkat sebesar 38,88 persen dan pendapatan meningkat sebesar 0,37 persen pada tahun 2023.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (23/2/2024), PT Astra Otoparts Tbk meraih pendapatan sebesar Rp 18,64 triliun pada 2023. Pendapatan perseroan tumbuh 0,37 persen dibandingkan periode sama. periode tahun sebelumnya 18,57 miliar. Rp.

Beban pokok pendapatan mengalami penurunan sebesar 2,01 persen menjadi Rp15,57 triliun pada tahun 2023 dari periode 2022 sebesar Rp15,89 triliun. Dengan demikian, laba kotor meningkat 14,48 persen menjadi Rp3,07 triliun pada tahun 2023 dari Rp2,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan mencatatkan kenaikan beban penjualan sebesar 7,07 persen dari Rp893,73 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp956,24 miliar pada tahun 2023. Selain itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp950,24 miliar pada tahun 2023 dari posisi tahun 2022 sebesar Rp852,2 miliar.

PT Astra Otoparts Tbk mencatat laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama meningkat menjadi Rp 948,15 miliar pada tahun 2023 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 696,89 miliar. Pendapatan keuangan meningkat menjadi Rp155,28 miliar pada tahun 2023 dari Rp81,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan demikian, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 38,88 persen menjadi Rp 1,84 triliun pada tahun 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,32 triliun. Sejalan dengan kinerja tersebut, Perseroan mencatatkan peningkatan laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp382 pada tahun 2023 dari Rp275 pada periode yang sama tahun lalu.

Total modal Perseroan meningkat 11,40 persen menjadi Rp14,53 triliun pada tahun 2023 dari periode 2022 sebesar Rp13,05 triliun. Liabilitas turun 7,24% menjadi Rp5,07 triliun pada tahun 2023 dari Rp5,46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Aset Perseroan meningkat 5,89 persen menjadi Rp19,61 triliun pada tahun 2023 dari Rp18,52 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. PT Astra Otoparts Tbk menghimpun kas dan setara kas senilai Rp2,74 triliun pada 2023, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp2,07 triliun.

Pada penutupan perdagangan Kamis 22 Februari 2024, saham AUTO turun 1,69 persen ke Rp 2.320 per saham. Saham AUTO dibuka tidak berubah pada Rp 2.360 per saham. Saham AUTO mencapai level tertinggi Rp 2.370 dan terendah Rp 2.300 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.984 kali dengan volume perdagangan 35.560 lembar saham. Nilai transaksi Rp 8,2 miliar.

Seperti disebutkan di atas, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berkomitmen untuk terus menggenjot ekspor ke negara-negara baru. Pasalnya, hingga kuartal III-2023 Perseroan mengalami penurunan penjualan ekspor.

Direktur Astra Otoparts Tujuh Martogi Siahaan mengatakan, penurunan penjualan ekspor disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah kondisi perekonomian banyak negara tujuan ekspor yang belum pulih dari pandemi Covid-19.

Selain itu, beberapa negara lain menghadapi inflasi dan tingkat suku bunga yang tinggi. Tak hanya itu, nilai tukar negara tujuan ekspor pun melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

“Banyak negara yang inflasi dan suku bunganya tinggi serta nilai tukarnya melemah terhadap dolar,” ujarnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).

Lanjutnya, saat ini terjadi perubahan tren di beberapa negara untuk melihat peluang pada kendaraan listrik (EV). Hal ini juga menciptakan persaingan yang ketat bagi perusahaan.

“Kami terus mencari negara eksportir, khususnya di Asia, yang masih memiliki prospek bagus dan pangsa pasar kami di Asia besar,” imbuhnya.

Ekspor Astra Otoparts telah mencapai lebih dari 50 negara. Jika dirinci, kawasan Asia mencakup 54,9 persen, Timur Tengah 25,7 persen, Afrika 10,6 persen, Amerika Selatan 5,1 persen, dan Eropa 3,7 persen.

Sekadar informasi, hingga kuartal III 2023, AUTO berhasil mencatatkan kinerja yang cukup meyakinkan. Pendapatan otomotif meningkat 4,4 persen year-on-year (y-o-y) menjadi 14,08 triliun. Rp. Pada saat yang sama, laba bersih AUTO meningkat 57,7% YoY menjadi 1,31 miliar. Rp.

Astra Otoparts mengaku telah memperkirakan sejumlah risiko dalam bisnis suku cadang dan suku cadang kendaraan bermotor saat Indonesia memasuki tahun politik.

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan, pendapatan AUTO berasal dari bisnis suku cadang dan suku cadang baik Original Equipment Produsen (OEM) maupun Original Equipment Services (OES). Kinerja bisnis AUTO juga dipengaruhi oleh dinamika permintaan kendaraan bermotor.

Berdasarkan data yang diperoleh AUTO Management, terlihat akan terjadi sedikit penurunan permintaan kendaraan pada kuartal IV tahun 2023.

“Mungkin karena sikap konsumen yang wait and see terhadap tahun politik dan sebagainya,” kata Hamdhani dalam paparan publik secara virtual, Rabu (15/11/2023).

Selain itu, AUTO telah memitigasi risiko yang muncul selama tahun politik. Salah satu upaya gencar AUTO adalah meningkatkan pendapatan dari segmen aftermarket.

“Karena pasar suku cadang relatif tidak terlalu bergantung pada faktor eksternal,” ujarnya.

AUTO juga berupaya menyeimbangkan segmen penjualan suku cadang sepeda motor dengan mobil. Menurut dia, pada tahun ini penjualan kendaraan roda empat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. AUTO dapat menggunakannya untuk menjual suku cadang atau suku cadang sepeda motor.

“Peningkatan penjualan sepeda motor dapat mengimbangi penurunan di segmen otomotif,” imbuhnya.

Upaya tersebut diharapkan dapat membantu AUTO mengatasi risiko bisnis di sisa tahun ini dan tahun depan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *