Sat. Jul 27th, 2024

Gara-Gara Ular 40 Cm di Shinkasen Jepang, Layanan Terlambat 17 Menit

matthewgenovesesongstudies.com, Tokyo – Seorang penumpang Tokaido Shinkansen perjalanan dari Nagoya menuju Tokyo melaporkan adanya ular di kereta kepada staf stasiun JR Tokyo pada Selasa, 16 April 2024. Demikian diungkapkan operator kereta JR Tokai seperti dikutip japannews.yomiuri, Jumat (17/4/2024).

Saat petugas menggeledah JR Tokai, mereka menemukan seekor ular sepanjang 40cm menempel di salah satu kereta Shinkansen.

Saat ini, belum ada laporan mengenai penumpang cedera yang diterima.

Kereta ini awalnya seharusnya menuju Shin-Osaka setelah kembali ke Tokyo. Namun JR Tukai memutuskan menggunakan kereta lain.

Ular itu terlihat oleh seorang penumpang kereta Kodama Tokaido Shinkansen yang meninggalkan Nagoya di Jepang tengah ketika berhenti di stasiun tersebut, Japan Today melaporkan. Entah bagaimana ular itu bisa masuk ke dalam gerbong, padahal penumpangnya memakai ular.

Operator kereta api Japan Central Railway Company sedang menyelidiki masalah ini.

Seorang pegawai operator kereta api JR Central menangkap ular itu dan menyerahkannya kepada pihak berwenang setempat, kata perusahaan itu. Ular tersebut ditemukan di gerbong nomor 6 dari 16 kereta peluru.

Operator kereta peluru memutuskan untuk tidak menggunakan kereta tempat ular itu ditemukan untuk perjalanan berikutnya ke Osaka, sehingga menunda layanan selama 17 menit.

Kekacauan terjadi dalam penerbangan dari ibu kota Thailand, Bangkok, ke provinsi selatan Phuket, ketika penumpang menemukan seekor ular hidup di tempat sampah di atas kepala.

Dalam keterangannya yang dilansir CNN, Kamis (17/1/2024), AirAsia Thailand menyatakan mengetahui adanya insiden pada penerbangan FD3015 yang lepas landas dari Bandara Dan di Bangkok pada 13 Januari.

Ini merupakan laporan kedua mengenai ditemukannya ular dalam penerbangan AirAsia.

Insiden pertama terjadi pada Februari 2022, ketika seekor ular piton ditemukan di dalam penerbangan Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur menuju Sabah. Pesawat akhirnya dialihkan ke Bandara Internasional Kuching di Sarawak akibat insiden tersebut.

Video dan foto kejadian tersebut muncul di media sosial pada tahun 2022, memperlihatkan reptil tersebut melewati lampu pesawat.

Maskapai tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu: Ini adalah insiden yang sangat jarang terjadi di pesawat dari waktu ke waktu.

Phol Poompuang, kepala keselamatan perusahaan di AirAsia Thailand, menambahkan bahwa penampakan ular baru tersebut “sangat jarang”.

“Staf maskapai penerbangan diberitahu sebelum mendarat di Phuket setelah seorang penumpang menemukan seekor ular kecil di bagasi atas,” kata sebuah pernyataan.

Staf AirAsia sepenuhnya terlatih untuk menangani insiden tersebut dan akan mengevakuasi penumpang dari area tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Selengkapnya di sini…

Cobra adalah salah satu spesies ular paling berbisa. Konon gigitan ular kobra bisa membunuh hanya dalam waktu 30 menit.

Inilah sebabnya mengapa kebanyakan orang takut dengan spesies ular kobra.

Tidak hanya berbahaya, serangga ini juga bisa bersembunyi dari kita. Baik itu di rumah, di kamar mandi, di taman, atau di pesawat.

Munculnya seekor ular kobra beracun di bawah kursi seorang pilot Afrika Selatan menyebabkan pendaratan yang tidak terduga.

Pilot Rudolph Erasmus sedang menerbangkan pesawat pribadi membawa empat penumpang dari Bloemfontein menuju Pretoria pada Sabtu (4/8/2023), lapor UPI, saat ia menghadapi situasi yang mengingatkannya pada film Snakes on a Plane.

Erasmus mengatakan dia merasakan dinginnya pakaiannya. Namun saat itu dia mengira botol airnya bocor.

“Saya berbelok ke kiri dan melihat ke bawah dan melihat kepala ular itu bergerak di bawah kursi saya,” kata Erasmus kepada NPR. Sejujurnya, ada hening sejenak saat itu.

Erasmus memerlukan waktu sejenak untuk menyadari bahwa dia baru saja melihat seekor ular kobra yang sangat berbisa di pesawat bersamanya.

Pilot dengan cepat melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat di Welkom dan memberi tahu penumpangnya tentang pengunjung yang tidak diinginkan tersebut.

“Jika Anda mendengar suara pin drop, itu karena suasana sangat sepi dalam waktu singkat. Saya rasa semua orang terdiam selama beberapa saat,” katanya kepada BBC.

Namun berbeda dengan film tahun 2006, kali ini pesawat mendarat tanpa digigit ular kobra. Penumpang dan awak turun dengan selamat.

Selengkapnya di sini…

Seorang ahli entomologi Australia dipanggil untuk mengeluarkan ular piton tersebut dari properti orang yang menemukannya. Uniknya, reptil tersebut ditemukan “beristirahat” sambil bergelantungan di antara ban dua mobil.

Pada Rabu (19/7/2023), Drew Godfrey dari Hervey Bay Snake Cachers mengatakan dia dihubungi oleh seorang pria di Hervey Bay yang melihat seekor ular besar di halaman rumahnya, menurut UPI.

Godfrey menemukan ular itu merayap di antara dua mobil yang diparkir.

“Dia suka beristirahat dalam posisi yang ditunjukkan di foto,” kata Godfrey kepada Newsweek. Ular itu terlihat berkeliaran di jalan, di bawah salah satu mobil dan lapangan, sebelum naik ke kemudi dan masuk ke mobil lain.

Ular tersebut dikenal dengan jenis karpet python atau karpet python.

Godfrey mengatakan ular itu berasal dari daerah tersebut, namun warna ular yang dilihatnya di jalan menunjukkan ular itu berasal dari tempat lain. Ia juga percaya bahwa ular piton adalah hewan peliharaan yang sulit ditangkap.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *