Sat. Jul 27th, 2024

Mengenal Tipe-Tipe Gunung Api Aktif dari Sejarah Letusannya

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Gunung berapi aktif di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan sejarah letusannya, kata Profesor Nana Sulaksana, Fakultas Teknik Geologi Universitas Pajajaran (Unpad). Ketiga tipe tersebut adalah Tipe A, Tipe B, dan Tipe C.

Gunung berapi tipe A merupakan gunung berapi yang meletus sejak tahun 1600. Sedangkan gunung berapi tipe B merupakan gunung berapi yang belum pernah meletuskan magma sejak tahun 1600, namun masih menunjukkan gejala aktivitas mirip solvata.

Sedangkan gunung berapi tipe C adalah gunung berapi yang sejarah letusannya tidak diketahui namun masih mempunyai tanda-tanda aktivitas masa lalu berupa solfatara dan/atau ladang fumarol tingkat rendah.

“Hal ini berdasarkan catatan sejarah umat manusia dalam hal sejarah gunung berapi, dan pernah atau tidaknya gunung berapi tersebut meletus. pemantauan”. Profesor Nana, dikutip dari laman Unpad, Rabu (2/4/2024).

Sinyal tanda alarm normal

Nana menambahkan, berdasarkan pantauan yang dilakukan, gunung api tersebut juga telah diklasifikasikan menjadi empat kondisi yang perlu diketahui masyarakat: normal, warning, alert, dan alert.

Gunung berapi normal adalah gunung yang tidak menunjukkan peningkatan aktivitas yang dapat mengancamnya. Gunung berapi sangat ramah dan keindahannya dapat dinikmati baik dilihat langsung dengan mata maupun melalui instrumen.

Gunung berapi yang berada dalam kondisi waspada sudah mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas. Beberapa gunung berapi dapat mengalami letusan yang hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat letusannya dan tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Dia menjelaskan. “Biasanya tidak ada asap yang keluar, ada asap, walaupun warnanya masih putih, artinya ada uap yang keluar, kalau warna asapnya berubah pasti keadaannya berubah.”

Peringatan vulkanik menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan dan terus meningkat. Aktivitas tersebut dapat berupa letusan yang mengancam wilayah sekitar letusan, namun tidak mengancam pemukiman di sekitar gunung berapi.

Berikutnya gunung berapi yang dalam keadaan waspada dan aktivitas vulkaniknya yang meningkat dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung tersebut dan justru menimbulkan ancaman bagi masyarakat sekitar.

“Bisa dilihat asapnya mulai naik dan turun, jadi ini sangat berbahaya,” ujarnya.

Pelajari tentang status gunung berapi

Nana mengimbau masyarakat mengakui status gunung berapi yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Nana mengatakan, status gunung berapi tersebut merupakan hasil pemantauan menyeluruh para ahli vulkanologi sehingga memiliki tingkat akurasi yang baik.

Memahami keadaan gunung berapi sangat penting terutama bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi.

“Masyarakat sudah tahu keadaannya, masyarakat sudah tahu di mana mereka tinggal, masyarakat harus memahami itu dan yang penting harus menaati arahan Badan Penanggulangan Bencana Nasional dan Provinsi,” kata Profesor Nana.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *